BLOGGER TEMPLATES AND MySpace 1.0 Layouts »

Halaman

Kamis, 23 Juni 2011

KARAKTERISTIK DAN MACAM-MACAM TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG


A. Karakteristik Perusahaan Dagang
1. Perusahaan yang kegiatan usahanya membeli barang dengan tujuan dijual lagi, tanpa memproses lebih dahulu.
2. Ciri kegiatan utama perusahaan dagang adalah membeli barang kemudian menjual kembali. Mekanisme utama perusahaan dagang sebagai berikut.
- Menerima uang dari pemilik sebagai setoran modal atau dari kreditor sebgai pinjaman.
- Menanamkan uang ke dalam aktiva tetap dan membelanjakan untuk membeli barang dagangan serta membayar beban-beban.
- Menjual barang-barang dagangan dalam rangka memperoleh pendapatan.
- Uang yang di terima atas penjualan barang dagangan digunakan untuk membeli barang lagi dan sebagian untuk melunasi pinjaman.
3. Macam-macam transaksi
- Pembelian barang dagang
- Pengembalian barang dagang yang dibeli (retur pembelian & PH )
- Pembayaran biaya angkutan barang dagang yang dibeli
- Pembayaran utang dagang
- Penjualan barang dagang
- Penerimaan kembali barang dagang yang dijual ( retur penjualan & PH )
- Pembayaran beban angkutan barang yang dijual
- Penerimaan pelunasan piutang dagang
- Perhitungan laba/rugi perusahaan dagang.
4. Syarat jual beli berupa syarat penyerahan barang dan syarat pembayaran.
a. Syarat Penyerahan barang
Perjanjian antara penjual dengan pembeli yang berisi tentang barang yang diserahterimakan setelah memperoleh kesepakatan harga.
- FOB Shipping Point (Free On Board Shipping Point)
Pembeli harus menanggung biaya pengiriman barang dari gudang penjual sampai ke gudangnya sendiri. Dalam hal ini penjual mengakui dan mencatat terjadi penjualan barang sejak dikeluarkan dari gudang oleh pembeli, sedang pembeli akan mengakui dan mencatat terjadinya pembelian sejak mengambil barang dari gudang penjual.
- FOB Destination Point (Free On Board Destination Point)
Penjual harus menanggung beban pengiriman barang sampai di gudang pembeli. Dalam hal ini penjual mengakui dan mencatat terjadinya penjualan setelah barang sampai di gudang pembeli, sedangkan pembeli.mengakui dan mencatat terjadinya pembelian setelah barang masuk ke gudangnya.
- CIF (Cost Insurance and Freight)
Penjual harus menanggung beban pengiriman dan asuransi kerugian atas barang yang dijualnya.
b. Syarat Pembayaran
Syarat ini berhubungan erat dengan potongan tunai dan jangka waktu kredit atas barang yang dijualbelikan.
- misal 2/10, n/30
Potongan sebesar 2 % akan diberikan kepada pembeli, apabila pembeli mampu membayar harga netto faktur paling lambat 10 hari setelah tanggal transaksi, dalam jangka waktu kredit 30 hari.
- misal 2/10, 1/15, n/30
Jika pembayaran dilakukan dalam jangka waktu sepuluh hari atau kurang akan mendapat potongan 2 %, tetapi jika pembayaran dilakukan setelah lewat batas 10 hari sampai 15 hari, akan mendapat potongan 1 %, jangka waktu pembayarannya paling lambat 30 hari.
- n/60
Pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 60 hari setelah tanggal transaksi jual beli.
- EOM (End Of Month)
Harga netto faktur harus dibayar paling lambat pada akhir bulan penjualan, dalam hal ini penjual tidak memberikan potongan tunai kepada pembeli.
- n/10 EOM
Harga netto faktur harus dibayar selambat-lambatnya sepuluh hari sesudah akhir bulan penjualan tanpa memberikan potongan tunai.


B. Penggolongn transaksi dan pencatatan
a. Aturan pencatatan
- Harta
bila bertambah dicatat di sebelah debit, bila berkrang di catat di seblah kredit.
- Utang
utang bila bertambah dicatat di sebelah kredit, bila berkurang dicatat di sebelah debit.
- Modal
Bila modal bertambah dicatat di sebelah kredit, bila berkurang dicatat di sebelah debit.
- Pendapatan dan penjualan
bila pendapatan dan penjualan bertambah dicatat di sebelah debit, bila pendapatan dan penjualan berkurang dicatat di sebelah kredit.

b. Transaksi dan pencatatan.
1) Pembelian Barang Dagang
Tunai
Pembelian Rp XX
Kas Rp XX
Kredit
Pembelian Rp XX
Utang Dagang Rp XX
2) Pengembalian Barang yang Dibeli (Retur Pembelian & PH)
Saat Pembelian dilakukan Tunai
Kas Rp XX
Retur Pembelian & PH Rp XX

Saat Pembelian dilakukan Kredit
Utang Dagang Rp XX
Retur Pembelian & PH Rp XX
3) Potongan Pembelian
Utang Dagang Rp XX
Potongan Pembelian Rp XX
Kas Rp XX
4) Biaya Angkut Pembelian
Apabila biaya angkut langsung dibayar tunai
Biaya Angkut Pembelian Rp XX
Kas Rp XX
Apabila biaya angkut belum dibayar
Biaya Angkut Pembelian Rp XX
Utang Dagang Rp XX
5) Penjualan Barang Dagang
Tunai
Kas Rp XX
Penjualan Rp XX
Kredit
Piutang Dagang Rp XX
Penjualan Rp XX
6) Penerimaan kembali Barang Dagang yang Dijual (Retur Penjualan & PH)
Saat Penjualan dilakukan tunai
Retur Penjualan & PH Rp XX
Kas Rp XX
Saat Penjualan dilakukan kredit
Retur Penjualan & PH Rp XX
Piutang dagang Rp XX

7) Potonan Penjualan
Kas Rp XX
Potongan Penjualan Rp XX
Piutang Dagang Rp XX

8) Biaya Angkut Penjualan
Apabila biaya angkut langsung dbayar tunai
Biaya Angkut Penjualan Rp XX
Kas Rp XX
Apabila biaya angkut belum dibayar
Biaya Angkut Penjualan Rp XX
Utang Dagang Rp XX

1 komentar:

  1. lengkap juga. makasih artikelnya gan.
    Semoga info ini bermanfaat juga, memang banyak orang yang ingin sukses udaha dagang nya tanpa dibarengi dengan kualitas produk & pelayanan yang dijualnya. Bagaimana bisa? Karena yang namanya cara dagang memang perlu adanya peningkatan kualitas barang dagangannya. Tak perlu melakukan hal yang repot seperti belajar bisnis atau kursus online, seperti wanita yang ingin belajar materi dalam hal kecantikan (tata rias) di tempat penghasil bahan-bahan maklon kosmetik aman tidak berbahaya. Umumnya orang dagang sudah punya banyak pengalaman sebagai usaha nyata (lahir) nya, tapi terkadang masih kurang mengerti ilmu pelarisan seperti dalam usaha batin nya. Maka dari itu silakan coba mengimbangi dengan sarana batin, seperti menggunakan sarana pelarisan. Banyak orang yang bilang sebaiknya memang usaha nyata (lahiriah) dengan usaha batiniahnya harus seimbang. Berbicara masalah pelarisan dagang, ada yang pernah menyarankan menggunakan sebuah JIMAT yang katanya AMPUH. Informasi selengkapnya
    saya peroleh dari DISINI>> JIMAT PELARISAN
    Semoga bermanfaat.

    BalasHapus